Sejauh apa yang Akademia ketahui tentang Akuntansi Manajemen? Dalam ilmu akuntansi, terdapat banyak cabang ilmu yang berisi tentang berbagai bidang yang lebih spesifik. Nah, Akademia, ada salah satu cabang ilmu akuntansi yang memiliki peran penting di dalam perusahaan, yaitu akuntansi manajemen. Sebenarnya, akuntansi dan juga manajemen merupakan dua hal yang berbeda, namun ternyata memiliki keterkaitan satu sama lain. Akuntansi maupun manajemen sama-sama berada dalam ranah yang sama yaitu ilmu ekonomi.
Definisi Akuntansi Manajemen
Berdasarkan CIMA atau Chartered Institue of Management Accountants, akuntansi manajemen didefinisikan sebagai suatu rangkaian proses yang meliputi aktivitas pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisisan, penyusunan, interpretasi, serta aktivitas komunikasi terkait informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk melakukan perencanaan, evaluasi, dan menentukan kebijakan pengendalian intern yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuan dan Peran Akuntansi Manajemen
Kehadiran akuntansi manajemen di dalam perusahaan tentu saja memiliki tujuan dan peran tersendiri untuk mendukung operasional perusahaan. Berikut ini merupakan tujuan dan peran pentingnya:
Sumber informasi terkait kondisi keuangan perusahaan
Dengan adanya ilmu akuntansi yang diterapkan di dalam perusahaan, tentu saja sumber-sumber informasi terkait kondisi keuangan perusahaan dapat dihasilkan dengan standar yang sesuai. Akuntansi manajemen ini dapat menjadi sumber informasi keuangan yang lebih rinci karena memang tujuannya adalah sebagai alat analisa.
Misalnya, dalam perusahaan manufaktur, ilmu akuntansi ini dapat menghasilkan sumber informasi terkait rincian biaya produksi, harga pokok produksi, dan harga produk secara lebih detail sehingga dapat diketahui kebutuhan operasional rutin, margin keuntungan dan estimasi pendapatan yang bisa diperoleh dalam suatu periode tertentu.
Menyajikan historis keuangan perusahaan dalam format laporan keuangan
Sumber informasi keuangan yang telah dikumpulkan tersebut tidak hanya disajikan secara laporan yang tidak terformat, tetapi disajikan dalam format laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Dengan adanya format laporan keuangan, akan ada jejak rekam historis saldo setiap akun transaksi yang ada pada suatu perusahaan.
Laporan keuangan yang dibuat setiap periode pun juga dapat dijadikan dasar untuk melakukan perbandingan aset, beban, pendapatan, hutang, dan kondisi modal perusahaan dari satu periode dengan periode-periode sebelumnya atau selanjutnya. Sehingga dengan demikian dapat diketahui bagaimana perkembangan dan pertumbuhan kondisi perusahaan apakah telah menunjukkan progress yang meningkat atau justru mengalami penurunan.
Mengukur dan mengevaluasi kinerja perusahaan
Sama halnya dengan poin sebelumnya, ketika telah tersaji laporan keuangan setiap periode, maka akan diketahui historis kemampuan dan kinerja perusahaan pada tiap-tiap periodenya. Setelah mengetahui apakah perusahaan telah menunjukkan progress, maka dapat dilakukan pengukuran dan strategi untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja agar pada periode selanjutnya bisa menghasilkan kinerja yang jauh lebih baik.
Sebaliknya, jika setelah diukur dan dianalisa dari laporan keuangan ternyata kinerja perusahaan pada suatu periode dinilai mengalami penurunan, maka pihak manajemen bisa melakukan evaluasi sebagai tindakan lanjutan dan menganalisa bagian mana yang perlu ditingkatkan, atau beban mana yang perlu ditekan pengeluarannya.
Sistem informasi yang dapat diberikan kepada pihak eksternal
Laporan keuangan tidak hanya digunakan oleh pihak internal perusahaan saja tetapi juga disajikan kepada pihak eksternal yang membutuhkan. Ada pun pihak eskternal yang berhak mengetahui laporan keuangan suatu perusahaan misalnya adalah pemerintah, investor atau pemegang saham, pihak yang memberikan pinjaman modal kepada perusahaan seperti bank atau lembaga keuangan, dan berbagai pihak lain sesuai dengan kebijakan dari perusahaan itu sendiri.
Alat pengambilan kebijakan dan keputusan
Pihak manajemen akan lebih mudah menyusun perencanaan dan pengukuran apabila telah mengetahui laporan keuangan. Tidak hanya pihak manajemen saja, jajaran direksi juga bisa memberikan keputusan terkait suatu perencanaan yang telah diajukan manajemen dengan mempelajari kinerja perusahaan yang tergambarkan pada laporan keuangan.
Dasar untuk koordinasi pihak manajemen kepada setiap divisi perusahaan
Ketika manajemen melakukan perencanaan, tentu saja akan didistribusikan kepada setiap divisi perusahaan. Dengan adanya akuntansi manajemen, dapat disajikan laporan pengelolaan manajemen masing-masing divisi sehingga pihak manajemen dapat lebih mudah untuk melakukan evaluasi karena masing-masing divisi telah memberikan laporan pertanggungjawaban.
Pihak Intern yang Membutuhkan Akuntansi Manajemen
Ada beberapa pihak internal di dalam perusahaan yang memerlukan ilmu akuntansi yang satu ini. Yang pertama yaitu tentu saja direksi yang merupakan pimpinan perusahaan yang berhak untuk mengatur dan menentukan berbagai kebijakan yang harus dijalankan oleh segenap karyawan perusahaan. Selain direksi, pihak manajemen juga membutuhkan peran akuntansi manajemen karena manajemen merupakan pihak yang bertugas untuk melakukan pengelolaan terhadap keseluruhan operasional hingga aktivitas non operasional dari suatu perusahaan.
Pihak intern lainnya yang membutuhkan yaitu jajaran manajer tiap divisi. Misalnya adalah manajer keuangan. Manajer divisi keuangan tentu saja merupakan pihak yang paling bertanggungjawab dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban seluruh aktivitas keuangan dalam perusahaan. Akuntansi jenis manajemen ini diperlukan manajer keuangan dalam mengumpulkan informasi untuk keperluan analisis modal kerja, estimasi laba, risiko kerugian, dan sebagainya.
Kemudian, pihak yang selanjutnya adalah manajer produksi. Manajer produksi memerlukan akuntansi jenis manajemen untuk mengumpulkan informasi rinci terkait berapa saja beban operasional produksi seperti beban tenaga kerja, beban bahan pokok, biaya overhead, dan informasi keuangan manufaktur untuk melakukan pengukuran kemampuan produksi.
Selanjutnya, manajer pemasaran juga membutuhkan informasi dari akuntansi manajemen untuk dapat memutuskan kebijakan terkait berapa harga jual yang bisa ditentukan ketika pembayaran dalam metode tunai maupun kredit, kemudian berapa komisi penjualannya, nilai diskon yang bisa diberikan, dan berbagai keputusan lain terkait pemasaran.
Pihak Ekstern yang Membutuhkan Akuntansi Manajemen
Selain pihak intern perusahaan, pihak ekstern juga memerlukan informasi dari akuntansi manajemen. Ada pun pihak ekstern yang membutuhkan adalah investor atau pemegang saham pada perusahaan tersebut. Dengan adanya laporan keuangan yang disajikan, maka investor dapat melakukan pertimbangan berdasarkan analisis terhadap laporan keuangan tersebut.
Analisis yang didasarkan pada fundamental perusahaan bisa diketahui dengan mempelajari laporan keuangan sehingga bisa dihitung berbagai rasio keuangan yang menggambarkan kesehatan keuangan perusahaan. Investor juga dapat melakukan estimasi keuntungan atau return yang bisa diperoleh dengan menanamkan modal pada perusahaan tersebut.
Informasi laporan keuangan yang diberikan kepada pihak ekstern seperti investor ini harus terlebih dahulu disetujui oleh pimpinan perusahaan karena laporan keuangan sifatnya adalah rahasia dan tidak boleh dipublikasikan secara sembarangan kecuali apabila perusahaan berbentuk go public atau terbuka.
Kesimpulan
Ilmu akuntansi memiliki beberapa cabang ilmu, salah satunya adalah akuntansi manajemen. Jenis akuntansi ini dapat diterapkan pada bisnis dan perusahaan untuk keperluan manajemen. Informasi keuangan dibutuhkan manajemen sebagai alat untuk melakukan pengukuran, penganalisisan kinerja perusahaan, dan evaluasi terhadap setiap divisi perusahaan. Akuntansi manajemen juga dibutuhkan oleh berbagai pihak baik itu intern perusahaan maupun ekstern sebagai alat untuk menentukan keputusan.
Dapatkan informasi seputar dunia akuntansi lainnya hanya di https://akademiakuntansi.com/. Kunjungi sekarang juga!