Apa sih yang membedakan siklus akuntansi perusahaan jasa dengan perusahaan lainnya? Sebelum lebih jauh menjelaskan tentang siklus akuntansi perusahaan jasa, ada baiknya Akademia mempelajari tentang perusahaan jasa terlebih dahulu.
Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual produk berupa jasa atau pelayanan kepada konsumennya untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh Perusahaan Jasa:
- Jasa pendidikan, contohnya kursus bahasa, lembaga bimbingan belajar
- Jasa profesional, contohnya akuntan, notaris, dokter
- Jasa reparasi, contohnya bengkel, jasa reparasi elektronik
- Jasa transportasi, contohnya perusahaan kapal pesiar, perusahaan taksi
- Jasa kesehatan, contohnya rumah sakit, laboratorium klinik
- dan masih banyak contoh perusahaan jasa lainnya.
Karakteristik Perusahaan Jasa
Berikut adalah karakter utama perusahaan jasa:
Menjual Barang yang Tidak Berwujud
Perusahaan jasa menjual barang yang tidak berwujud atau jasa. Perusahaan jasa tidak menjual barang yang dapat disimpan atau dipindahtangankan.
Tidak Memiliki Perhitungan Harga Pokok Produksi/Penjualan
Ciri lain yang membedakan dengan perusahaan lainnya, perusahaan jasa tidak memiliki perhitungan harga pokok produksi dan penjualan. Perusahaan jasa tidak melakukan kegiatan memproduksi barang sehingga tidak memerlukan bahan baku produksi. Hal ini yang menyebabkan mengapa tidak terdapat informasi tentang harga pokok produksi dan penjualan pada laporan keuangan perusahaan jasa.
Tidak Ada Harga Standar
Penjualan jasa tidak memiliki harga standar seperti halnya penjualan barang. Perusahaan jasa lebih leluasa dalam mematok tarif karena akan sangat tergantung dengan apa yang dibutuhkan konsumen, dan nilai lebih yang dapat diberikan oleh perusahaan dibandingkan dengan perusahaan jasa sejenis.
Jenis Transaksi pada Perusahaan Jasa
Pembelian
Transaksi pembelian adalah aktivitas perusahaan membeli suatu produk. Meskipun perusahaan menjual jasa, namun tetap ada peralatan atau perlengkapan kerja yang dibutuhkan dalam memberikan jasa kepada konsumen. Contohnya salon yang harus memiliki alat pemotong dan pengering rambut.
Transaksi ini harus dicatat dalam akuntansi perusahaan jasa, baik pembayaran yang dilakukan secara tunai ataupun kredit.
Pendapatan
Perusahaan jasa mencatat pendapatannya dari jasa yang diberikan kepada konsumen. Penting buat perusahaan jasa untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada konsumen agar pendapatan ini dapat terulang di masa depan, karena konsumen yang puas pasti akan kembali.
Transaksi ini harus dicatat dalam akuntansi perusahaan jasa, baik pendapatan yang diterima secara tunai ataupun kredit.
Pembayaran Biaya Operasional
Seperti perusahaan lainnya, perusahaan jasa pasti memiliki biaya operasional. Biaya operasional adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendukung kegiatan utama perusahaan. Contohnya seperti tagihan listrik, internet, atau gaji karyawan.
Penerimaan Piutang dan Pembayaran Hutang
Piutang adalah penjualan yang dilakukan secara kredit. Sesuai dengan kesepakatan, konsumen akan melunasi piutang pada waktu yang telah ditentukan. Pada waktu pembayaran diterima, transaksi ini harus dicatat dalam akuntansi perusahaan jasa. Begitu pula degan hutang yang dibayar ke supplier. Pada waktu pembayaran dilakukan, transaksi ini harus dicatat dalam akuntansi perusahaan jasa.
Penanaman Modal dan Investasi
Di awal pendirian perusahaan jasa, pasti ada setoran modal dari pemilik atau investor yang lain. Transaksi ini harus dicatat dalam akuntansi perusahaan jasa.
Siklus Akuntansi Perusahan Jasa
Siklus akuntansi adalah proses pengumpulan dan pengolahan data pada suatu periode, sebagai bagian dari penyusunan laporan keuangan. Berikut siklus akuntansi perusahaan jasa:
1. Mengidentifikasi Transaksi
Siklus akuntansi perusahaan jasa diawali dengan mengidentifikasi transaksi. Transaksi yang harus dicatat dalam pembukuan adalah transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan. Transaksi-transaksi ini harus memiliki bukti seperti nota atau kuitansi, serta bernilai dalam unit moneter (uang).
2. Mencatat Transaksi ke Dalam Jurnal
Langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah mencatat transaksi ke dalam jurnal. Setiap transaksi akan menghasilkan satu jurnal, dan dicatat secara berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
3. Mencatat Transaksi ke Buku Besar
Setelah entri jurnal selesai, langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah harus mencatat entri jurnal ke Buku Besar. Buku Besar adalah buku utama dalam pencatatan akuntansi yang merangkum semua jurnal, yang digolongkan dalam setiap akun. Misalnya, Buku Besar “Kas” akan berisikan semua transaksi yang menambah atau mengurangi saldo Kas perusahaan.
Buku Besar akan memberikan informasi termutakhir mengenai saldo sebuah akun. Misalnya, Akademia dapat segera mengetahui saldo akhir Kas untuk keperluan operasional perusahaan.
4. Menyusun Neraca Saldo
Langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah menyusun Neraca Saldo. Neraca Saldo disusun pada akhir periode akuntansi. Caranya adalah memindahkan saldo akhir setiap akun di Buku Besar ke dalam Neraca Saldo. Di bagian bawah, saldo akhirnya harus seimbang jumlahnya antara jumlah debit dan kredit.
5. Membuat Jurnal Penyesuaian
Siklus akuntansi perusahaan jasa yang kelima adalah membuat jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian dibuat untuk mengoreksi pencatatan jurnal yang salah atau yang perlu disesuaikan karena menggunakan pencatatan akuntansi akrual. Contohnya penyusutan kendaraan atau biaya sewa yang belum dilunasi.
Setelah jurnal penyesuaian dicatat ke dalam Neraca Saldo, maka Neraca Saldo setelah Penyesuaian juga bisa dbuat. Perubahan yang diakibatkan oleh jurnal penyesuaian akan muncul di Neraca Saldo setelah Penyesuaian. Sama halnya dengan Neraca Saldo, saldo akhirnya harus seimbang jumlahnya antara jumlah debit dan kredit.
6. Menyusun Neraca Lajur
Langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah menyusun Neraca Lajur. Neraca Saldo setelah Penyesuaian menjadi acuan dalam menyusun Neraca Lajur. Data dari Neraca Saldo setelah Penyesuaian akan dipilah dan dikelompokkan ke bagian Neraca atau Laba Rugi. Inilah yang nantinya akan mejadi dasar dalam membuat Laporan Keuangan.
7. Menyusun Laporan Keuangan
Siklus akuntansi perusahaan jasa berikutnya adalah menyusun laporan keuangan. Sebagian besar perusahaan memiliki laporan keuangan yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Modal.
8. Membuat Jurnal Penutup
Langkah kedelapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah membuat jurnal penutup. Jurnal penutup hanya dibuat di akhir periode akuntansi. Caranya adalah dengan me-nol-kan akun nominal atau laba rugi, agar dapat digunakan untuk mengukur aktivitas atau aliran sumber-sumber yang terjadi pada periode berjalan.
9. Membuat Jurnal Pembalik
Langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah membuat jurnal pembalik. Jurnal pembalik adalah mengembalikan saldo dari beberapa akun yang telah ditutup, contohnya pembayaran uang muka dan belum jatuh tempo.
10. Neraca Akhir atau Awal (Setelah Penutupan)
Langkah terakhir dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah menutup neraca akhir dan membuka neraca awal. Neraca ini adalah neraca akhir pada sebuah periode, dan digunakan sebagai neraca awal pada siklus akuntansi berikutnya.
Kesimpulan
Siklus akuntansi perusahaan jasa mungkin lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan lainnya, namun setiap langkah dalam siklusnya perlu Akademia pahami agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Kalau Akademia masih memiliki pertanyaan, yuk sharing di kolom komentar. Jangan lupa untuk terus ikuti updateb seputar dunia akuntansi hanya di Akademi Akuntansi.